Monday, April 5, 2010

Ada Hikmah Manis, Di balik Tragedi Titanic

Unik tapi Fakta - Ada apa dibalik kisah Titanic ? Pembuat Titanic pernah berkata, “Bahkan Tuhan pun tak dapat meneggelamkannya”, namun baru melawan alam ciptaan Tuhan saja, Titanic harus tenggelam dan harus merelakan nyawa para penumpangnya. Setiap kepahitan pastilah memiliki hikmah manis. Lau Apakah hikmah manis itu ?

Hikmah manis dalam dunia keselamatan kerja telah lahir dari peristiwa tragis tenggelamnya Titanic. Peristiwa Titanic tersebut telah memicu lahirnya IMO yaitu International Maritime Organization (dulunya dikenal sebagai Inter-Governmental Maritime Consultative Organization atau IMCO), yang didirikan pada tahun 1948 melalui PBB untuk mengkoordinasikan keselamatan maritim internasional dan pelaksanaannya.

Seperti dikutip dari Wikipedia, bahwa berdasarkan standar modern, rancangan Titanic membuatnya sangat rapuh. Sekat-sekat kedap airnya tidak dipasang hingga atas lambung kapal karena para insinyur perancangnya menghitung bahwa air laut tidak akan mampu masuk ke atas kapal apabila kapal bermuatan wajar. Ketika Titanic menabrak gunung es, perhitungan ini terbukti sangat salah. Dan ketika para penumpang mulai meninggalkan kapal, terlihat jelas bahwa sekoci-sekoci penyelamat tidak cukup tersedia. Alhasil, banyak nyawa dan materi hilang dalam tragedi ini.

Pada saat itu, setiap negara memiliki peratuuran sendiri mengenai standar rancangan kapal, konstruksi dan peralatan keselamatannya. Inter-Governmental Maritime Consultative Organization (IMCO) dibentuk sebagai jawaban atas tragedi Titanic, tapi tertunda perwujudannya ketika Perang Dunia I meletus. Ketika perang berakhir, IMCO dihidupkan kembali dan menghasilkan sekumpulan peraturan mengenai pembangunan kapal dan keselamatannya yang disebut Safety Of Life At Sea (SOLAS) atau Keselamatan Jiwa di Laut. Setiap tahun, SOLAS terus dimodifikasi dan dimodernisasi untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan peristiwa-peristiwa baru di laut.

IMCO pada akhirnya berubah menjadi IMO. IMO secara berkala membuat peraturan (seperti International Regulations for Preventing Collisions at Sea atau Peraturan Internasional untuk Menghindari Tabrakan di Laut) yang didukung oleh badan-badan klasifikasi dan surveyor maritim untuk memastikan ketaatan setiap kapal terhadap peraturan yang berlaku. Port State Control authority (atau Otorita Pengawas Pelabuhan Negara) didirikan untuk memberikan kekuasaan kepada penjaga pantai (Amerika Serikat: US Coast Guard, Indonesia: KPLP [Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai]) untuk menginspeksi kapal-kapal berbendera asing yang masuk ke pelabuhan-pelabuhan negara tersebut. Sebuah Memorandum of Understanding (Protokol) telah ditanda-tangani oleh beberapa negara untuk menyatukan prosedur Port State Control di antara negara-negara tersebut.

(Sumber Wikipedia & gambar diambil dari koleksi sign berstandar internasional di www.safetysign.co.id)
Dimuat di: www.lorco.co.id

No comments:

Post a Comment