Sunday, April 4, 2010

Dollar Amerika , dulunya, hanyalah selembar Kertas Bergambar Kosong!

Unik tapi Fakta -

Dollar 1917

Sejarah penciptaan uang Dollar Amerika Serikat menunjukkan bahwa uang Dollar hanyalah selembar Kertas bergambar yang dicetak dan diterbitkan oleh Central Bank AS atau Federal Reserve. Untuk setiap penggunaan selembar Dollar AS, maka sipemakai dikenakan bunga tertentu yang ditetapkan oleh Federal Reserve.

Jadi tiap pengguna uang Dollar akan dikenakan bunga atau utang. Utang ini harus dibayar, makanya ini tidak lain adalah suatu bentuk Perbudakan. Jadi makin lama uang Dollar AS itu digunakan, maka bunganya juga makin besar. Makin banyak rakyat yang diperbudak untuk membayar bunga uang kertas itu!

Lalu siapakah yang menikmati bunga besar itu? Tak lain adalah Pemerintah AS, Federal Reserve AS beserta para Pejabatnya yang dapat hidup bermewah-mewah dari hasil pembayanan bunga tersebut. Pembentukan Federal reserve diselimuti oleh suatu kerahasiaan, dimana para penysunnya dirahasiakan namanya. Mereka adalah para bankir dan pengusaha kaya. Lobby untuk meng-goal-kan penandatanganan UU Federal Reserve AS berlangsung cukup lama, dan akhirnya Presiden AS yang mau menandatanganinya adalah Presiden Woodrow Wilson pada tahun 1913. Namun sesaat setelah Ia menandatangani UU itu, Ia menyatakan penyesalannya.






Dollar 1976

Dengan tujuan yang sama, yaitu untuk memperbudak rakyat bangsa-bangsa lain di Dunia, maka dibentuklah World Bank. Alasannya, Bank-bank ini adalah untuk menstabilkan perekonomian negara atau Dunia.

Dimasa lalu, sedikit rumor saja dapat membuat perekonomian suatu negara morat-marit, sebab semua orang berlomba-lomba untuk menarik uang Dollar agar dapat dibelanjakan, bukan disimpan di Bank.

Kejadian-kejadian ini selalu berulang dari waktu-ke-waktu. Pada tahun 1907, rumor yang diperkirakan dimulai oleh Konglomerat AS, menyebabkan orang berebut menarik uang-nya dari Bank. Akibatnya harga2 aset jatuh berguguran. Yang diuntungkan adalah para Konglomerat itu, antara lain JP Morgan, Rotschild, Rockefeller, dan lainnya, sebab mereka yang memborong aset2 tersebut dengan harga yang sangat murah. Inilah kisah awal berkembangnya para Konglomerat tersebut.
Kejadian serupa terulang pada waktu resesi tahun1932, masa-masa berikutnya, dan terakhir saat ini kita mengalami Krisis Finansial tahun 2008.

Setelah kita mengetahui sejarah penciptaan uang Dollar AS ini, apakah kita masih tetap ingin mengaitkan matauang Rupiah terhadap Dollar AS? Apakah kita tetap mau dijadikan sapi perah untuk membayar bunga penggunaan uang kertas Dollar AS?
Di zaman Kejayaan Indonesia masa lalu, Kerajaan-kerajaan Indonesia memiliki matauang sendiri berupa uang Emas, Perak dan Perunggu. Sedangkan di negara-negara Timur Tengah mereka masih menggunakan uang emas Dinar sampai saat ini. Kita perlu mempertimbangkan kembali apakah kita masih tetap mau mengkaitkan matauang Rupiah dengan Dollar AS yang sangat labil dan mudah di-spekulasi untuk menggoncangkan perekonomian bangsa Indonesia. Kini saatnya kita memikirkan masa depan kita yang lebih baik dan stabil.



No comments:

Post a Comment