Wednesday, April 14, 2010

Mau Blog Anda Terkenal? Ini Rahasianya!

Unik tapi Fakta - Mengapa menulis daring (online) perlu diulas? Mayantara adalah wilayah yang mahaluas dengan populasi situs yang begitu besar. Sebagai gambaran, NewsNetCraft mencatat ada 206.742 juta alamat situs web di Internet hingga Maret 2010. Jumlah ini tentu saja terus menanjak seiring dengan kemunculan situs-situs baru setiap hari.


Rata-rata waktu yang dihabiskan setiap orang di setiap situs berkisar 0,5-20 menit. Adapun lama rata-rata tiap orang membaca informasi di setiap situs berkisar antara tiga dan lima menit.

Dengan begitu banyak jumlah situs web sedangkan waktu untuk membuka satu per satu begitu terbatas, pengakses Internet harus memilih. Orang menyeleksi situs web mana saja yang perlu dibuka dan baca dalam waktu singkat. Toh, mereka harus mengerjakan aktivitas lain di luar membuka ranah mayantara.

Biasanya, orang memilih atau mencari informasi/tulisan di ranah maya dengan mengetikkan kata kunci di mesin-mesin pencari, seperti Google dan Yahoo!. Mesin pencari lalu menyodorkan daftar panjang berisi halaman situs web yang berisi kata kunci tersebut.

Konsekuensinya, para pembuat konten mesti bersaing agar terpilih di daftar teratas hasil pencarian mesin pencari itu. Mereka harus memakai kiat tertentu agar terpilih oleh Google atau Yahoo!, serta menyedot perhatian pembaca. Kunci untuk membuat mata pengakses mayantara melirik adalah memahami lalu menyediakan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Bagi penyedia konten berbentuk tulisan, ini berarti tantangan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pembaca.

“Informasi seperti apa yang dibutuhkan pembaca, Mas?” tanya Mat Bloger.

Sebagai mana dalam jurnalisme, publik mencari informasi/tulisan yang mempunyai nilai. Dalam jurnalisme disebut nilai berita. Semakin tinggi nilai informasi, semakin besar minat orang membacanya. Adapun informasi yang bernilai itu bila menyangkut nama orang atau tempat terkenal. Misalnya nama artis, politikus, pejabat, dan tokoh masyarakat.

Sebuah informasi juga makin tinggi nilainya bila menyangkut isu hangat di masyarakat, misalnya tentang penyelewengan pajak, korupsi, skandal pesohor, dan seterusnya. Ringkasnya, masalah yang tengah dibicarakan publik.

Informasi itu juga makin bernilai jika dekat dengan segmen pembaca. Berita tentang banjir di Jakarta, misalnya, tentu akan lebih menyedot perhatian pembaca di ibu kota dibanding bencana longsor di Rwanda, Afrika.

Kabar tentang sesuatu yang unik, misalnya kambing berkaki dua, kubah masjid yang bisa terbang, juga akan membetot keingintahuan pembaca. Orang biasanya juga tertarik membaca tulisan-tulisan yang berisi tentang kejadian yang tak lazim, contohnya upacara bendera untuk menyambut Hari Kemerdekaan di dalam air atau fenomena munculnya “monster” di Pantai Ancol.

Segala hal yang berkaitan dengan seks juga memiliki daya pikat bagi sebagian pengakses Internet. “Seks” bahkan merupakan salah satu kata kunci yang paling banyak dicari orang di Internet.

Jangan abaikan pula informasi yang memberi manfaat kepada khalayak. Tulisan mengenai tip merawat mesin mobil, keamanan berkendara di jalan raya, umpamanya, juga dibutuhkan publik.

Dengan mengetahui informasi yang bernilai tinggi bagi orang ramai itulah para pembuat konten menyesuaikan diri ketika membuat tulisan. Mereka harus membuat artikel yang paling berpeluang dibaca orang, yakni tulisan yang mengandung informasi tentang orang/tempat terkenal yang dekat, seks, unik, dan memberi manfaat bagi pembaca. Semakin banyak unsur informasi yang bernilai tinggi dalam sebuah tulisan, makin besar peluangnya untuk dibaca. (tempointeraktif.com)

No comments:

Post a Comment